Hi, nama saya Andreas, teman biasa memanggilsaya
"Andrew". Saya seorang expat (bule) yang telah lama tinggal diJakarta,
dan saya ingin bertanya kepada anda: Pernahkah anda memilikifantasi
seksual terhadap seorang wanita? Wanita itu dapat menjadi siapasaja!
Bisa jadi guru anda di sekolah dulu, dosen di universitas, temankerja,
bos atau bawahan bahkan mungkin pembantu di rumah anda! Yangjelas wanita
itu pasti memiliki sesuatu yang membuat nafas anda sesaksetiap kali
mengingatnya. Well, saya punya! dan percaya atau tidak,saya adalah salah
satu lelaki beruntung diantara jutaan lelaki yanglain, mengapa? Karena
anda akan menemukan bahwa segala impian danfantasi seksual saya akan
menjadi kenyataan. Dari dulu saya memangselalu menyukai wanita Asia,
mungkin salah satu alasan mengapa saya mauditugaskan oleh kantor saya di
Jakarta, tempat yang tadinya saya tidakpernah tahu eksistensinya,
tempat yang tadinya saya tidak tahu akan adawanita seperti Yuli.
Hmmh,
Yuli oh Yuli.. Dia memang tidak memiliki buah dada sebesarPamela
Anderson, tapi buah dadanya yang sedikit lebih besar darikepalan
tanganku selalu terbayang di dalam blouse kerjanya ditutupi brahitam
tepat di bawah leher panjang dan bahu indah warna kuning langsatkhas
wanita Asia. Yuli memang tidak memiliki postur tubuh seindah
CindyCrawford, tetapi pinggangnya yang kecil selalu menemani pinggul
indahbak apel dan hmm.. pantatnya yang ranum selalu terbayang!
Takketinggalan kaki kecilnya yang panjang bak peragawati menopang
pahanyayang putih bersih ditutupi rok mininya yang sexy! Takkan habis
hasratkumenginginkan dirinya! Terbayang selalu diriku di atas tubuhnya
yangramping putih meremas buah dadanya! Menarik turun rok mininya!
Danmemasukan alat kejantananku kedalam kemaluannya! Memompanya
dengancepat! Dan lebih cepat! Dan.. "Andrew?"
"Oh.. Hi! Yul.." dengan
gelagapan aku menjawab sapaan Yuli yangentah telah berapa lama berada
di hadapanku yang sedang melamun sambilminum sendirian di Hard Rock Cafe
ini. He he, malunya aku!
"Andrew, kamu lagi ngapain di sini?" Sekali lagi dia menyapaku.
"Yul! Ngga sangka ketemu kamu di sini", jawabku cepat menutupi kagetku.
Yuli
menjawab dengan senyuman sambil berkata: "Aku sih emang seringke sini!
Seneng deh bisa ketemu kamu, hihi.. kamu sendirian kan? Akujoin kamu
yah? yah?"
Sebelum sempat aku menjawab, Yuli telah menarik bangku dan duduk di sampingku, dan kuberpikir "Ya Tuhan betapa anehnya ini.."
Lalu selanjutnya kita berdua telah asyik berbicara ngalor-ngidul.Tak
kusangka Yuli ternyata kuat minum. Pembicaraan kami diwarnai
olehpesanan baru yang selalu datang mengganti gelas cocktailnya yang
mulaikosong. Sementara konsentrasiku untuk minum telah
luluh-lantakdihancurkan sepasang bahu indah ditemani leher panjang di
atas belahandada putih milik Yuli, sang fantasi seksualku yang tiba-tiba
datangmenghampiri! Yuli malam ini memang lebih sexy dari biasanya
ditutupigaun sackdressnya yang berwarna merah menyala.
Dan kuberpikir lagi, "Oh Tuhan mimpi apa aku semalam?"
Tak
terasa jam telah menunjukkan pukul 3 pagi. Dari cara Yuliberbicara dan
raut mukanya, kutahu bergelas-gelas cocktail yang Diaminum telah
memberikan hasil sesuai yang diinginkannya. Yuli mabok.Tidak ada hal
lain yang dapat kulakukan selain meminta kunci mobilnyadan memaksa untuk
mengantarnya sampai di rumah. Yuli tidak melawan dandengan pasrah masuk
ke dalam mobil di kursi penumpang depan.
Kumulai menyupirkan
mobilnya sampai tiba-tiba Yuli berkata, "Drew!Aku nggak bisa pulang lagi
mabok kaya beginih.. Ke rumah kamu ajayahh.. aku tidur rumah kamu dulu
boleh kan Drew?"
Aku berpikir "Terima kasih Tuhanku!"
Setibanya di apartemenku, kubimbing dia ke kamar tidurku, Yuli langsung duduk di tempat tidur.
Tersenyum
aku sambil mencopot sepatunya, kuberpikir "Ya Tuhanbetapa indah dan
sexynya sepasang kaki putih laksana kapas ini.. danhmmh.."
Tiba-tiba terdengar bisikan yang berkata, "Jangan Andrew! Dia mabok! Kamu nggak boleh mempergunakan kesempatan! Itu tidak gentleman!"
Lalu, "Man! lihat betapa sexynya pundak si Yuli, lehernya.. pahanya.. Ohh"
Dan, "Andrew! Kamu bukan orang seperti itu!"
Lalu, "Ingat Andrew! Kapan lagi kamu punya kesempatan seperti ini, jangan bodoh!"
"Sial!!" dalam hatiku.
Ada seorang wanita cantik dan sexy, idamanku, fantasy seksualku, duduk di tempat tidurku dan aku malah bingung harus gimana.
"Sial! Sial! Sial!"
Ketika aku sedang sibuk sendiri dengan pikiranku, tiba-tiba, "Andrewhh.. sini Andrew.. Hhh" rintih Yuli.
Tanpa
berpikir dua kali aku mendekat seperti anak buah dipanggilmajikan dan
berkata, "I.. Iya Yul.. Ada yang kamu mau? Air putihmungkin?"
"Aku mau kamuhh, Andrew sayanghh.." Yuli menjawab.
"Deg!" tak kuasa kutahan degup jantungku yang semakin menderu-deru.
Belum
sempat kuberpikir lebih lanjut, kulihat jari-jari mungil Yulitelah
berada di ikat pinggangku bersamaan dengan tangan putih berbuluhalusnya.
"Aku ingin kamu Andrew.. "
Sekali lagi Yuli membuka bibirnya yang basah dan ranum memerah, "Iya Andrewhh.. malam ini!" Yuli meneruskan desahannya.
"Tapi..
Yul.." belum sempat kuhabis berucap, tiba-tiba jari-jarimungil tadi
dengan perlahan membuka ikat pinggangku dan dengan bantuanlengan yang
indah berbulu halus tadi menarik turun celana blue jeanskudengan mudah
tanpa perlawanan dariku.
"Ohh Yuli.. Aku tak tahu ini benar dilakukan atau.." jawabku.
"Ssst..
Aku selalu ingin tahu bagaimana rasanya dengan orang putihsepertimu
Andrew.. " Yuli memotong, dan mulai menarik turun celanadalamku.
"Hmmh, memang Punyanya bule sepertimu lebih besar dari pada orang kita."
Yuli dengan genit memandangi alat kemaluanku yang memang sudah mulai
mengeras. "Yul.." Aku yang merasa harus mengatakan sesuatu.
Kembali
dipotong olehnya sambil berkata, "Kamu harus tau kehebatancewek
Indonesia Drewhh.. mmhh," sambil berkata demikian Yulimendekatkan wajah
cantiknya ke jantananku dan sambil mengedip-ngedipkanbulu matanya yang
panjang dan lentik .
Yuli mulai mengecupnya, "Mmmuuah.. cup.. cup.."
Bibirnya yangmerah ranum mulai menjelajahi kepala kejantananku yang
mulai mengerasdan terus mengeras.
"Aku belum pernah dengan barang
segede gini.. hihi," godanya genitdan kali ini menjulurkan lidahnya ke
batang kemaluanku dari bawahkembali ke atas menyentuh kepala
kejantananku lagi.
"Mmmhh," godanya lagi.
"Shh.. hh," aku cuma bisa mendesis, tak terbayang betapa terangsangnya aku oleh kejadian ini!
Dan,
"Emmhh," Yuli memasukkan setengah alat kejantananku kedalammulutnya
yang mungil, dan kepalanya mulai bergerak naik turun secaraperlahan.
"Ughhooghh.. Yuli! yeah!" Aku merintih menahan rasa nikmat dari mulut Yuli yang basah dan hangat.
Yuli sejenak menarik keluar kejantananku dari mulutnya dan berkata, "Emm.. Enak nggak sayang?"
Lalu kembali melumat dan menghisap kejantananku kali ini dengan ritme yang lebih cepat, "Mmm.. mm..mm.."
"Arrgghh!!
Yuli! Oh Yuli.." Aku mulai mengerang agak keras karenamerasakan lidah
halus Yuli bergerak-gerak di dalam mulutnya yang hangatsementara kepala
Yuli terus bergerak naik turun bertambah cepat.
"Ouugghh!!" Kali ini aku tidak dapat menahan hasrat yang meluap-luap di dalam diriku.
Kutarik
turun gaun sackdress yang dipakainya sehingga terlihatpunggung putih
mulus berbulu halus sedikit tertutup oleh rambutnya yangpanjang dan
hitam lebat. Yuli tidak memakai bra. Kemudian kuteruskanlagi menarik
turun sampai terlihat celana dalam putih tipis berendayang membalut
pantat putih kemerah-merahan yang ranum. Lalu kujulurkantanganku yang
panjang mencoba meraih liang kewanitaan yang tersembunyidi bawah pantat
ranum putih miliknya. Dan tersentuh olehku daging halussedikit berbulu
yang telah basah oleh cairan lubrikasi tanda siap untukbercinta!
"Ohh Yuli.. hh kamu sudah basah," ku bertutur terbata-bata.
"Hmm.. hmm.." Kata-kataku dijawab Yuli dengan hisapan yang lebihcepat dan liar terasa cepat melumat seluruh batang kejantananku.
"Ghhaahh..
Yuli!!" Aku kembali mengerang dan mulaimenggerak-gerakkan jari-jariku
di bagian apa saja dari liangkemaluannya yang dapat kuraih! Trus dan
trus kujulurkan jariku sampaimenyentuh klitorisnya.
"Mmmhh!" Kali ini
terasa reaksi dari Yuli karena Ia mengerangkeras sambil membalas dengan
mempercepat hisapan dan lumatannya kebatang kejantananku.
"Urrghh!! hmm," aku tidak mau kalah dan kembali membalas dengan menggetarkan secara cepat sekali jariku di atas klitorisnya!
"Uoohh..
ohh," tak tahan Yuli mengeluarkan kejantananku dari dalammulutnya,
merintih dan mulai menggenggam batang kejantananku danmengocok cepat
naik turun.
"Uhh.. mmhh.. ohh.. yeahh!!" Berdua kami mengerang,
merintih,menikmati sentuhan masing-masing sampai akhirnya Yuli
tiba-tibamendekatkan mukanya kepadaku. Yuli mulai menciumi dan melumat
bibirkudengan bibirnya yang merah basah.
Kubalas ciumannya sambil kupeluk dan kuelus punggung mulus dan rambutnya yang tergerai di belakang.
"Hmmhh.." Sambil berciuman, Yuli merentangkan kedua kaki mulus jenjangnya dan naik keatas ku.
"Sekarang
Andrewwhh.. hh.. hh.. ambillah aku sekaranghh.." Yuliberkata dengan
nafas memburu sambil menatap lekat wajahku dengan parascantiknya.
Dengan
penuh nafsu kutarik turun celana dalamnya dan kupegangbatang
kejantananku dengan tangan kanan, juga selangkangan Yuli dengantangan
kiri. Lalu mulai memasukkan dengan perlahan kepala kejantanankukedalam
liang kemaluannya yang merah menyala basah ditumbuhirambut-rambut hitam
halus indah di atasnya.
"Hoohh.. sshh," Yuli mendongak ke atas sambil
memejamkan matanyadan mendesis merasakan kenikmatan penetrasi kepala
kejantananku dilubang kemaluannya yang lalu kusambut dengan memasukkan
batangkejantananku lebih dalam lagi. "Bles!"
"Uhh.. yeah!! Andrewhh!"
"Ohh Yulihh.." sambil kuangkat badan Yuli sedikit dan kulepas lagi sehingga naik turun di atas badanku.
"Ouurgghh.. ahh.."
Kali
ini Yuli mengerang semakin keras dengan raut wajah sedikitmeringis
sambil berkata lagi, "Terus Andrewhh.. gerakin lagi lebihcepat shh..
mmhh.. yeahh.."
Terus terang tidak mudah bagiku untuk bergerak cepat
memompa Yulinaik turun di dalam jepitan kewanitaannya yang sempit dan
hangat seolahingin menyedot seluruh kejantananku masuk ke dalam.
"Ohh..
mm.. mmhh.. shh.. yeahh.." Yuli tanpa henti-hentinyamerintih, mengerang
dan menggeram mesra seiring kunaikkannya kecepatantubuhnya yang mulai
basah berkeringat naik turun di atasku sambilkubenamkan terus lebih
dalam kejantananku ke dalam liang kemaluannyayang semakin hangat terasa
meremas-remas dan memijat-mijatkejantananku.
"Ohh Yuli .. ohh kamu suka sayanghh?" Aku bertanya di sela-sela rintihan, buruan nafas dan erangan kita berdua.
"Hhh..
Cepat lagi sayanghh.. mmhh. cepat lagihh!" Rintih Yulisemakin
bersemangat dan mulai menggerak-gerakan pinggul mulus sexynyadengan
gerakan erotis kekiri dan kekanan yang membuat liang kemaluannyasemakin
sempit hangat membara, menyedot dan memuntahkan kuatkejantananku keluar
masuk semakin cepat dan keras.
"Arrgghh!! Yeahh!" Geramku sambil
membalas dengan menggenjotkanpantatku ke atas untuk membantu
kejantananku menghunjam dan menusuklebih dalam lagi.
"Uhh.. ahh.
ahh.. ahh.. ohh.. uuhh.. uhh.. uhh..urrgghhaa!" JeritYuli menyambut
genjotan hebat yang kuberikan kepadanya tanpa hentisehingga terlihat
wajah cantik Yuli memejamkan kedua matanya lalumeringis hebat sambil
menggigit bibir bawah yang merah basah.
"Mmmhh!!" dan membuka
mulutnya lagi "Uuuhh!!" Terasa seluruhtubuhnya menggelinjang, bergetar
hebat menuju puncak kenikmatan danorgasme berulangkali yang kuberikan
kepadanya tanpa ampun. Terasa sakitgenggaman jari-jemarinya yang mungil
sedikit mencakar dan menggengamkeras di kedua pundakku diikuti dengan
seluruh tubuhnya menegang denganseketika. Akhirnya, "Serr!" Terasa
cairan hangat mengguyur batangkejantananku yang sedang memompa keras di
dalam liang kemaluannya. Yah!Puncak orgasme. Yuli telah mencapainya.
"Uuuoohh.. hoh.. hh.. hh.. hoh.. hohh.. hh," terengah-engah nafas Yuli memburu.
Seluruh
tubuhnya yang putih indah telah habis basah kuyup olehkeringatnya,
tidak ketinggalan rambutnya yang juga tidak kalah basah.Terasa tegang
tubuhnya berkurang. Genggamannya melemas, dan tubuhnyajatuh lemah
lunglai di atas tubuhku yang juga telah basah kuyup diguyurkeringat.
"Hhh..hh..hh.. mmhh kamu emang hebat Andrew.. aku belum pernah merasa sepuas ini oleh lelaki sebelumnya.." Tutur Yuli.
Saya
kira tidak perlu saya ceritakan lagi apa yang terjadiseterusnya, karena
cerita ini bukan mengenai diriku, melainkan mengenaifantasi seksualku,
di mana saya berharap andapun akan mengalami halyang serupa dengan
fantasi seksual anda.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar